Butet mendatangi rumah
Dahlan usai menjalani terapi kesehatan di Surabaya Rabu (28/12) lalu.
”Kangen. Lama enggak ketemu,” katanya. Meski hanya mampir, pria
kelahiran 21 November 1961 itu berdiskusi tentang banyak hal.
Terutama terkait dengan kesehatan.
Dalam pertemuan itu,
Dahlan menekankan agar Butet menjaga kesehatannya dengan
memperhatikan pola makan. Nasihat itu bahkan langsung diterapkan saat
makan siang bersama. Saat itu, Butet merasakan Dahlan menjadi
'polisi' makanannya. Ketika ditawari minum, dia memilih jus mangga.
Mendengar pesanan itu, Dahlan langsung menyergah dan berpesan agar
jus mangga itu harus tanpa gula. Butet pun langsung menurut.
Bukan itu saja. Saat
seniman yang kerap mengkritik pemerintah itu akan mengambil kerupuk,
Dahlan langsung mencegahnya. Butet pun tidak membantahnya dan urung
mengambil kerupuk. ”Orang kayak Butet enggak boleh cepat mati,”
ucapnya menirukan pesan Dahlan.
Dia merasa pertemuan itu
menjadi obat kerinduan karena lama tidak bersua. Apalagi Butet
mendengar Dahlan ditetapkan sebagai tersangka sampai pernah ditahan.
Dia mengaku sangat prihatin. Meski sedang menjalani proses hukum,
Butet melihat Dahlan tetap happy dan tidak ada beban. Butet
sangat ingin menghadiri sidang Dahlan di Pengadilan Tipikor Surabaya
untuk memberi support. ”Pak Dahlan orang baik, orang terhormat,”
ujarnya.
Bagi Butet, Dahlan
memiliki peran penting bagi pertumbuhan kesenian di Indonesia. Dia
masih ingat betul ketika tampil di Yogyakarta pada 1986, Dahlan
langsung mengundangnya untuk tampil di Surabaya. Di setiap langkah
Butet dan grup teaternya, Dahlan selalu apresiatif dan mendukungnya.
Karena itulah, dia merasa berhutang budi kepada mantan Dirut PLN itu.
Dalam pertemuan itu, dia
juga memberitahukan kepada Dahlan tentang rencana penampilan Butet
bersama Teater Gandrik pada 2017 nanti. Rencananya, Butet tampil di
Yogyakarta pada akhir Maret 2017. Dia juga akan manggung di Jakarta
pada April 2017. Cerita yang dibawakan berjudul Hakim Sarmin karya
Agus Noor.
0 komentar:
Posting Komentar